sejarah perkumpulan komunitas industri dan vokasi indonesia (perkivi)

Awal mula terbentuknya PERKIVI diilhami dari pendidikan vokasi yang mulai mendapatkan tempat spesial di hati masyarakat dan tidak lagi menjadi pilihan kedua. Hal tersebut dapat terjadi karena telah dilakukan revitalisasi terhadap pendidikan vokasi. Presiden Joko Widodo pada periode kedua pemerintahannya bersama dengan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin telah memberi perhatian penuh pada pendidikan vokasi. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan yang paling mendasar dalam Perpres itu, adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud. Keberadaan Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang ahli dibidangnya. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementeian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Pendidikan Vokasi terdiri dari 5 unit Eselon 2 yakni, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Kursus dan Pelatihan, dan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Lembaga-lembaga yang ada merupakan jembatan yang baik dari lembaga formal dan non formal, sehingga peran PERKIVI sangatlah strategis. Peran PERKIVI ditunjang dengan beberapa giat pendukungnya, antara lain PT. Bisnis Digital Ekonomi (PT. BDE)  telah menjadi salah satu industri yang dipercaya dalam kemitraan melalui SMK Padanan. Demikian juga dengan platformTopLoker.com yang merupakan giat rutin yang telah berjalan dan penggunanya sudah mencapai lingkup nasional meliputi: SMK, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja. Tentunya juga sebagai mitra Badan Pusat Statistik dalam informasi keterserapan lulusan setiap waktu karena selalu update, sesuai dengan pengguna, baik dalam infografis, dan laporan. Demikian juga dengan PTIC (Perkumpulan Teachers Preneur Indonesia Cerdas dalam mewadahi seluruh guru dalam upaya meningkatkan pendapatan melalui potensi usaha agar memberikan manfaat baik terhadap diri pribadi dan lingkungan.

PERKIVI memilki peran yang sangat strategis bersama dengan Ditjen Vokasi dan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri serta Dunia Kerja yang merupakan komitmen dari organisasi PERKIVI. 

PERKIVI merupakan organisasi profesi antar lembaga yang anggotanya merupakan perwakilan  dari Lembaga  SMK, SMA, Perguruan Tinggi, LPK, perusahaan, industri, dan dunia kerja, yang telah berbadan hukum sesuai dengan AD/ART yang telah dimiliki.

Visi

Menciptakan sinergitas antar lembaga pendidikan dunia industri dunia usaha dan dunia kerja dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berjiwa tangguh, mandiri, terampil, dan memiliki akhlak baik dalam mengoptimalisasi keterserapan lulusan.

Misi 

1. Menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja 

2. Membentuk jejaring antara Lembaga pendidikan kejuruan, perusahaan, industry, dan lapangan kerja

3. Mengadakan berbagai pelatihan, menyediakan informasi kekinian, dan melaksanakan berbagai upaya peningkatan sumber daya manusia seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi

4. Memberikan kesempatan dan peluang untuk maju lembaga pendidikan, Lembaga Pelatihan Kerja, perusahaan, industri, dan pengguna tenaga kerja

5. Memudahkan dan memberikan kesempatan yang luas tentang keterserapan lulusan lembaga kejuruan 

6. Membentuk pribadi-pribadi yang handal dalam kompetensi, mengoptimalkan potensi dalam inovasi, dan kolaboratif seluruh anggota