pembelajaran di sekolah dan iduka

1.Pembelajaran di SMK

Pembelajaran di SMK memiliki karakteristik spesifik, utamanya berkaitan dengan peta konsep tentang pembelajaran yang mencakup: pendekatan, model-model, metode, dan strategi/teknik pembelajaran. Deskripsi masing-masing konsep tersebut sebagai berikut:

a.Pendekatan pembelajaran

Pembelajaran di SMK saat ini perlu mengembangkan berbagai pendekatan agar pengelolaan pembelajaran lebih efektif.

(1)   Pembelajaran Santifik

Pendekatan santifik perlu dikembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran di SMK khususnya bertujuan untuk lebih menguatkan sisi akademik. Hal ini mengingat kegiatan pembelajaran di SMK lebih banyak bersifat teknis/kejuruan khususnya program produktif. Pendekatan ini dalam implementasi kurikulum SMK 2013 perlu dipahami guru untuk berikutnya menjadi salah satu pendekatan yang perlu dilaksanakan.

(2)   Pembelajaran Kontekstual

Salah satu pendekatan berikutnya yang perlu dipahami untuk dirujuk dalam pembelajaran di SMK adalah pendekatan kontekstual (contextual learning). Pentingnya pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran di SMK terutama dalam mengaitkan materi dengan fakta dan realitas kehidupan khususnya dunia kerja/industri.

(3)   Cooperative Learning

Pendekatan kooperatif dalam pembelajaran di SMK sangat relevan dengan lingkungan pembelajaran SMK, khususnya pembelajaran program produktif. Contoh pentingnya cooperative learning misalnya dalam pembelajaran produktif yang menerapkan strategi block system dengan membagi menjadi kelompok kerja, dibutuhkan kecakapan kerjasama (kooperatif) dalam kelompok.

b.Model-model pembelajaran

Beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMK, khususnya produktif antara lain:

1) Inquiry

2) Discovery

3) Problem-based

4) Production-based

5) Project-based learning

c. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan bentuk/pola pembelajaran yang dijabarkan dari model pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang secara khusus berkaitan dengan model-model pembelajaran sebagai berikut:

1) Diskusi

2) Tanya-jawab

3) Penugasan

4) Praktik

d. Strategi/teknik pembelajaran

1.Pembelajaran dibengkel/laboratorium

2.Pembelajaran di kelas

3.Kombinasi di sekolah dan di industry

4.Pembelajara langsung di industri (learning by doing).

2. Dukungan Stakeholder dalam Pembelajaran SMK

Pembelajaran di SMK khususnya program produktif memiliki ciri dual-based, artinya berbasis ganda (bersama/selaras dengan dunia usaha/industri). Pembelajaran program produktif tidak mungkin monobased, hanya mendasarkan/dilaksanakan di sekolah. Oleh karenanya penyelenggaraan pembelajaran SMK akan melibatkan dukungan kalangan luar sekolah/pemangku kepentingan (stakeholders). Dukungan stakeholders dalam penyelenggaraan pembelajaran SMK antara lain dalam hal:

(1) Pengembangan dan penyelarasan kurikulum;

(2) Pelaksanaan/proses pembelajaran;

(3) Dukungan sarana/prasarana; dan

(4) Pelaksanaan uji kompetensi/sertifikasi lulusan.

a. Pengembangan dan penyelarasan kurikulum

Dukungan stakeholders SMK dalam pengembangan dan penyelarasan kurikulum sangat penting khususnya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Agar kualitas proses dan hasil pembelajaran‘link and match’ dengan dunia usaha/industri, maka dukungan dalam pengembangan dan penyelarasan kurikulum sangat penting.

b. Pelaksanaan/proses pembelajaran

Pelaksanaan/proses pembelajaran juga memerlukan dukungan dari stakeholders antara lain dalam bentuk: guru tamu/industri mengajar (pakar/praktisi industri hadir di sekolah untuk mengajar); dan pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin). Bentuk  dukungan tersebut dapat meningkatkan pelaksanaan/proses pembelajaran di SMK.

c. Dukungan sarana/prasarana

Stakeholders khususnya dunia usaha/industri selama ini berperan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan alat/sarana praktikum, perlengkapan laboratorium dan/atau fasilitas unit produksi.

d. Pelaksanaan uji kompetensi/sertifikasi lulusan

Bentuk dukungan lain yang selama ini diberikan oleh stakeholders kepada SMK adalah dalam pelaksanaan ujikompetensi dan sertifikasi siswa. Dalam pelaksanaan praktik kerja industri misalnya, dunia usaha/industri telah memberikan dukungan secara sinergis, mulai dari menjadi tempat prakerin sampai dengan pelaksanaan ujikompetensi.

Author
Penulis

Sukirman (Ketua Umum PERKIVI)

"Salah Satu Penulis di PERKIVI ( Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia )"

You May Also Like