pembelajaran di sekolah dan iduka
- Posted on 11 Agustus 2022
- artikel
- By Sukirman (Ketua Umum PERKIVI)
1.Pembelajaran
di SMK
Pembelajaran di SMK memiliki
karakteristik spesifik, utamanya berkaitan dengan peta konsep tentang
pembelajaran yang mencakup: pendekatan, model-model, metode, dan
strategi/teknik pembelajaran. Deskripsi masing-masing konsep tersebut sebagai
berikut:
a.Pendekatan
pembelajaran
Pembelajaran
di SMK saat ini perlu mengembangkan berbagai pendekatan agar pengelolaan
pembelajaran lebih efektif.
(1) Pembelajaran
Santifik
Pendekatan
santifik perlu dikembangkan dan diterapkan dalam pembelajaran di SMK khususnya
bertujuan untuk lebih menguatkan sisi akademik. Hal ini mengingat kegiatan
pembelajaran di SMK lebih banyak bersifat teknis/kejuruan khususnya program
produktif. Pendekatan ini dalam implementasi kurikulum SMK 2013 perlu dipahami
guru untuk berikutnya menjadi salah satu pendekatan yang perlu dilaksanakan.
(2) Pembelajaran
Kontekstual
Salah
satu pendekatan berikutnya yang perlu dipahami untuk dirujuk dalam pembelajaran
di SMK adalah pendekatan kontekstual (contextual learning). Pentingnya
pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran di SMK terutama dalam
mengaitkan materi dengan fakta dan realitas kehidupan khususnya dunia
kerja/industri.
(3) Cooperative
Learning
Pendekatan
kooperatif dalam pembelajaran di SMK sangat relevan dengan lingkungan
pembelajaran SMK, khususnya pembelajaran program produktif. Contoh pentingnya
cooperative learning misalnya dalam pembelajaran produktif yang menerapkan
strategi block system dengan membagi menjadi kelompok kerja, dibutuhkan
kecakapan kerjasama (kooperatif) dalam kelompok.
b.Model-model
pembelajaran
Beberapa
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMK, khususnya
produktif antara lain:
1)
Inquiry
2)
Discovery
3)
Problem-based
4)
Production-based
5)
Project-based learning
c.
Metode pembelajaran
Metode
pembelajaran merupakan bentuk/pola pembelajaran yang dijabarkan dari model
pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang secara khusus berkaitan dengan
model-model pembelajaran sebagai berikut:
1)
Diskusi
2)
Tanya-jawab
3)
Penugasan
4)
Praktik
d.
Strategi/teknik pembelajaran
1.Pembelajaran
dibengkel/laboratorium
2.Pembelajaran
di kelas
3.Kombinasi
di sekolah dan di industry
4.Pembelajara
langsung di industri (learning by doing).
2.
Dukungan Stakeholder dalam Pembelajaran SMK
Pembelajaran di SMK khususnya program
produktif memiliki ciri dual-based, artinya berbasis ganda (bersama/selaras
dengan dunia usaha/industri). Pembelajaran program produktif tidak mungkin
monobased, hanya mendasarkan/dilaksanakan di sekolah. Oleh karenanya
penyelenggaraan pembelajaran SMK akan melibatkan dukungan kalangan luar
sekolah/pemangku kepentingan (stakeholders). Dukungan stakeholders dalam
penyelenggaraan pembelajaran SMK antara lain dalam hal:
(1)
Pengembangan dan penyelarasan kurikulum;
(2)
Pelaksanaan/proses pembelajaran;
(3)
Dukungan sarana/prasarana; dan
(4)
Pelaksanaan uji kompetensi/sertifikasi lulusan.
a.
Pengembangan dan penyelarasan kurikulum
Dukungan stakeholders SMK dalam
pengembangan dan penyelarasan kurikulum sangat penting khususnya untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Agar kualitas proses dan
hasil pembelajaran‘link and match’ dengan dunia usaha/industri, maka dukungan
dalam pengembangan dan penyelarasan kurikulum sangat penting.
b.
Pelaksanaan/proses pembelajaran
Pelaksanaan/proses pembelajaran juga
memerlukan dukungan dari stakeholders antara lain dalam bentuk: guru
tamu/industri mengajar (pakar/praktisi industri hadir di sekolah untuk
mengajar); dan pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin). Bentuk dukungan tersebut dapat meningkatkan
pelaksanaan/proses pembelajaran di SMK.
c.
Dukungan sarana/prasarana
Stakeholders khususnya dunia
usaha/industri selama ini berperan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan
alat/sarana praktikum, perlengkapan laboratorium dan/atau fasilitas unit
produksi.
d.
Pelaksanaan uji kompetensi/sertifikasi lulusan
Bentuk dukungan lain yang selama ini
diberikan oleh stakeholders kepada SMK adalah dalam pelaksanaan ujikompetensi
dan sertifikasi siswa. Dalam pelaksanaan praktik kerja industri misalnya, dunia
usaha/industri telah memberikan dukungan secara sinergis, mulai dari menjadi
tempat prakerin sampai dengan pelaksanaan ujikompetensi.